Pewarna Indonesia Dorong Festival Bondo Menjadi Acara Tahunan

Daniel Tanamal Avatar
Festival Bondo Pewarna Indonesia

Jakarta, Tricitramedia – Ketua Umum Pewarna (Persatuan Wartawan Nasrani) Indonesia Yusuf Mujiono mendorong pemerintah agar Festival Bondo dapat menjadi peringatan dalam bentuk kegiatan yang bisa dirayakan setiap tahunnya. Hal itu dikatakannya dalam gelaran Festival Bondo di Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, November 2023.

“Hampir disetiap kesempatan saat beliau diminta memberi sambutan, hingga dalam perbincangan-perbincangan, semangat untuk mewujudkan Festival Bondo dilaksanakan setiap tahun dalam bentuk kegiatan, sebagai bagian dari promosi destinasi wisata rohani juga penghormatan kepada Ibrahim Tunggul Wulung yang melayani tanah Jawa di bagian Utara, itu selalu dikatakan. Virus positifnya harus disebarkan ini. Beliau konsisten disitu,” ujar Ketua III Pewarna Indonesia, Daniel Tanamal, Sabtu (11/11/2023).

Festival Bondo 2023 oleh Pewarna Indonesia sendiri telah berlangsung sukses dalam rangkaian kegiatan yang dilaksanakan sejak Rabu 8 November hingga Sabtu 11 November 2023, yang ditutup di hari terakhir dengan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2023. Dalam wawancara khusus seusai Karnaval Kirab Budaya, Yusuf Mujiono kembali menegaskan pentingnya Festival Bondo digelar setiap tahun.

“Visi dari diadakannya Festival Bondo adalah bagaimana memperkuat adanya kekayaan di Desa Bondo yang disebut wisata Tri Religi, tiga keyakinan. Pewarna adalah perspektifnya adalah nasrani, makanya Festival Bondo ini menjadi agenda untuk masyarakat bondo sendiri, menjadi pelengkap wisata rohani khususnya Nasrani, apalagi ada makam Kyai Ibrahim Tunggul Wulung, seorang penginjil di tanah Jawa. Kita memperkuat saja agar tujuan kedepan bisa ditangkap masyarakat dan pemerintah, yaitu menjadikan wisata religi yang bisa diselenggarakan setiap tahunnya,” kata Yusuf.

Keseriusan Pewarna Indonesia dalam mengangkat Desa Bondo sebagai destinasi wisata religi dan penghormatan kepada Ibrahim Tunggul Wulung dan juga para penginjil di Tanah Jawa, diwujudkan dalam bentuk Buku berjudul “Napak Tilas Rasul Jawa”. Buku setebal 172 halaman ini mendapat pengakuan dari Kemeterian Agama, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, PGLII, Sinode GITJ, Sinode GKKI, dan STT LETS, yang diperlihatkan dari Setiap Sambutan para pimpinannya diawal dari buku yang ditulis oleh tujuh jurnalis Pewarna Indonesia, dan satu purnawirawan TNI.

redaksi_tricitramedia Avatar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Author Profile

John Doe

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam.

Search
Cateegories