Jakarta, TriCitra Media – Merayakan 78 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Museum dan Cagar Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, menggelar tiga rangkaian Trapesseum Fest 2023, dengan tema “Sapta Warsa Usaha – Maju Menuju Sewindu”.
Pada rangkaian yang disebut Pameran 78 Tahun Indonesia Merdeka, pada tanggal 14 sampai 31 Agustus 2023 itu, digelar di lantai 2 Gedung Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta. Menurut Ahmad Mahendra, Plt. Kepala Museum dan Cagar Budaya, pameran ini menjadi potret kehidupan masyarakat Indonesia yang menjadi refleksi atas sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Mahendra mengatakan bahwa pameran itu ingin mengajak masyarakat melihat peristiwa yang terjadi saat tujuh tahun sebelum Indonesia merdeka di tahun 1938, sampai delapan tahun setelah Indonesia merdeka. ”Inilah kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia, begitu ujar Mahendra, tentang pameran yang mewakili apa yang ingin dituju Museum Perumusan Naskah Proklamasi, melalui narasi yang ingin melepas Indonesia dari belenggu penjajah,” tambah Mahendra memaparkan.
Selain pameran, ada kegiatan Tapak Tilas Proklamasi, sebagai reka ulang simbolis mengenai aktivitas dari tempat perumusan naskah proklamasi menuju tempat pembacaan naskah proklamasi. Tapak Tilas Proklamasi ini merupakan media untuk menanamkan karakter pada generasi berikutnya agar mengingat perjuangan para pahlawan dalam merebut kemerdekaan.
Tapak tilas yang digelar setiap tanggal 16 Agustus itu, untuk mengenang semangat peristiwa proklamasi kemerdekaan, sebagau wujud upaya masyarakat melestarikan, penanaman jiwa, semangat, dan nilai-nilai perjuangan. Dari Tapak Tilas Proklamasi ini, Mahendra berharap menjadi pengingat dan menanamkan nasionalisme serta patriotisme pada rakyat termasuk generasi selanjutnya.
Kegiatan ketiga pada Trapeseum Fest 2023 ini adalah diskusi pendukungan Pameran 78 Tahun Indonesia Merdeka yang mengambil tema “Ruang Tamu Munasprok” sebagai singkatan kata dari Rubrik Bincang Tema Bermutu Bersama Museum Perumusan Naskah Proklamasi. Acara diskusi ini menggelar konsep bincang santai yang menjaga mutu dan kualitas pembahasan. Mengangkat pembahasan seputar kehidupan sosial masyarakat pada masa awal kemerdekaan dan refleksi terhadap keadaan kekinian, guna menumbuhkan inspirasi. [AP]
Leave a Reply