Oleh : Kiki Rizki Yoctavian
Pusat Studi untuk Demokrasi, Palembang, 11 Desember 2023.
Ini memang hanya membandingkan 1 lembaga Survey saja biar gak terlalu banyak angka yg bikin pusing karena bolak balik memeriksa data data lama. Kalo dihitung dan di bandingkan, sejak 22 Oktober sampai 10 Desember atau 48 hari, survey LSI untuk Prabowo naik 9,7%. Angka 9,7% itu jika di konversi dengan jumlah suara dengan basis DPT 204 juta maka itu senilai dengan 19,8 juta suara. Jadi suara Prabowo bertambah 19,8 juta hanya dalam 48 hari atau rata rata tiap hari tambah 416.000 suara.
Jika survey LSI itu dianggap suatu kebenaran maka pertanyaan nya adalah bagaimana Prabowo bisa mendapatkan tambahan 416 ribu suara setiap hari? Isu apa yg mampu membuat dalam 48 hari ada 19,8 juta suara pindah ke Prabowo. Narasi sekuat apa dan mesin amplifikasi sebesar apa yang bisa membuat 19,8 juta suara pindah dalam 48 hari? Mesin dari Bong bong, mesin Mossad, CIA atau KGB pun rasanya gak mampu membuat pergeseran suara sebesar itu.
Kesalahan besar apa yang dilakukan Ganjar? Siapa yang dihina atau dinistakan Ganjar sehingga ada kemuakan luar biasa yang membuat 19,8 juta suara pindah ke Prabowo? Bahkan kalau kita gunakan Pilkada DKI sebagai perbandingan maka tuduhan penistaan Agama dan diriingi Demo berjilid jilid saja tidak mampu menggeser suara sebesar dan secepat ini. Apakah ada pergerseran nilai sehingga mengkritik Jokowi bahkan lebih berdampak elektoral di banding yg terjadi di pilkada DKI?
Sebaliknya kebaikan semulia apa yang dilakukan oleh Prabowo Gibran atau Jokowi sekalipun sehingga dalam 48 hari tiap hari rata rata 416 ribu suara pindah ke Prabowo? APK seperti apa dan dalam jumlah sebanyak apa dan dengan pola apa yang bisa membuat 19,8 juta suara pindah ke Prabowo? Setahu saya tidak ada kesalahan luar biasa baik dari Ganjar Mahfud yang membuat tiba tiba 19,8 suara pindah begitu saja ke Prabowo Gibran. Begitu juga saya tidak menemukan ada kebaikan yang luar biasa dan mulia yg membuat dalam 48 hari sanggup merubah pilihan 19,8 juta orang.
Kalau mau menggunakan data dalam dinamika politik, selama 1 bulan ini justeru ada banyak sentimen negatif yang menerpa Prabowo Gibran seperti Mahkamah Keluarga, Politik Dinasti, Perubahan aturan walikota yang ikut menjadi Capres/cawapres, Perubahan aturan debat, Baliho “misterius” yang tersebar se Indonesia dalam hitungan hari dll. Lucu kan, yang buat banyak salah itu Prabowo Gibran lalu kenapa yg ditinggalkan Ganjar Mahfud? Apakah istilah Gemoy dan perubahan unsur kimia dalam Asam Folat hingga bisa menjadi Asam Sulfat punya kemampuan meyakinkan 19,8 juta orang untuk pindah dalam 48 hari?
Kalau tidak ada kejadian dan isu yang luar biasa terjadi untuk pergeseran suara yang signifikan itu maka alasan memungkinkan adalah error sampling dalam metode survei. Kalaupun itu terjadi maka sangat layak seluruh lembaga survei untuk mengevaluasi metode2 surveinya untuk hasil yang lebih kredibel. Sekali lagi 19,8 juta itu besar lho…. 416 ribu suara pindah tiap hari itu dahsyat luar biasa entah Tsunami macam apa yg bisa membuat itu terjadi.
Leave a Reply