Sebuah Gereja Katolik di desa Essakane, Provinsi Oudalan, di bagian Timur Laut Burkina Faso mendapat serangan bersenjata saat menyelenggarakan Ibadah Hari Minggu. Pemerintah setempat menyatakan bahwa 15 orang jemaat yang saat itu sedang melakukan ibadah meninggal dunia, dan dua lainnya luka ringan. Demikian berita yang dilansir dari kantor berita BBC London.
Desa Essakane di provinsi Oudalan yang letaknya berdekatan dengan perbatasan burkina Faso dan dengan Mali itu, seperti wilayah lain dari Burkina Faso terkenal dengan kehidupan toleransi yang tinggi. Pejabat gereja setempat mengatakan bahwa para penyerang itu terindikasi sebagai kelompok militan Islam bersenjata. Kepala Biara Jean-Pierre Sawadogo, menyatakan 12 korban meninggal di tempat dan tiga lainnya meninggal di rumah sakit.
Sampai berita ini ditulis belum ada pernyataan resmi dari Ouagadougou, ibu kota negara Afrika Barat itu. Sedangkan Pernyataan resmi dinyatakan oleh Kepala Keuskupan wilayah itu. “Dalam keadaan yang menyakitkan ini, kami mengundang Anda untuk berdoa bagi mereka yang meninggal dalam iman, untuk kesembuhan bagi yang terluka, dan untuk konsolidasi hati yang berduka.” Peristiwa ini mencatat kembalinya tindakan kekejaman baru di tahun 2024 olrh kelompok milisi bersenjata terhadap kelompok sipil Burkina Faso.
Saat ini sepertiga wilayah Burkina Faso ada di bawah kendali kelompok pemberontak yang memiliki hubungan dengan kelompok Al-Qaeda dan ISIS, yang masih terus diperangi pemerintah Burkina Faso. Situasi ini membuat jutaan orang terpaksa mengungsi ke Sahel. BBC London menuliskan bahwa situasi ini membuat jemaat-jemaat gereja di negara itu selalu menjadi sasaran pembunuhan.
Burkina Faso bersama tetangganya Sahel, Mali dan Niger telah menarik diri dari blok politik dan ekonomi regional yang bernama Ecowas. Alasan negara-negara itu keluar lantaran Organisasi Ecowas sangat kurang membantu memerangi terorisme. Awal bulan ini, presiden Burkina Faso, Ibrahim Traoré, mengatakan pasukan Rusia telah siap untuk dikerahkan dalam membantu memerangi milisi Islamis bersenjata, yang masih berada di wilayah-wilayah negara Afrika Barat itu.
Leave a Reply