Bogor, Tricitra Media— Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia atau PGLII telah melangsungkan Rapat Kerja Nasional XIII, pada tanggal 9–11 Juni 2025. Acara yang berlangsung di Rizen Premier Hotel, Cisarua, Bogor ini, menjadi forum strategis dalam merumuskan arah pelayanan Injili pada periode lima tahun selanjutnya. Mengetengahkan tema “Teguh Berpegang pada Alkitab dan Memberitakan Injil Serta Berperan dalam Mengembangkan Kualitas Moral dan Peri Kemanusiaan Bangsa”, Acara ini dihadiri para Majelis Pertimbangan, Pengurus Pusat, dan Pengurus Wilayah PGLII dari seluruh Indonesia.
Rakernas PGLII kali ini dibuka oleh Pdt. Dr. Amsal Yowei, SE., M.Pd.K., Direktur Urusan Agama Kristen Ditjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI, mewakili Dirjen Bimas Kristen Kemeag RI,. Pdt. Amsal menekankan pentingnya kontribusi PGLII terhadap pembangunan moral dan sosial bangsa. “Tema Rakernas ini sangat strategis dan menyentuh dimensi mendasar dari kehidupan bergereja dan bermasyarakat,” begitu ujarnya. Seraya memberikan apresiasi kepada pengurus baru PGLII periode 2025–2029 yang telah terbentuk melalui Munas XIII. Yowei juga mengatakan bahwa, nilai sola scriptura yang menjadi ciri khas PGLII merupakan fondasi penting dalam memperkuat moralitas bangsa. Ketua Umum PGLII, Pdt. Tommy Lengkong, M.Th., dalam pidato pembukaannya menegaskan kembali prinsip dasar gereja-gereja Injili.
“Sebagai kaum Injili, kita memiliki prinsip bahwa Alkitab merupakan otoritas tertinggi dalam semua segi kehidupan manusia,” tegasnya, Pada kesempatan itu pdt. Tommy mengutip 2 Timotius 4:2 untuk menyerukan kesetiaan memberitakan firman Tuhan. Ia juga menekankan bahwa nilai moral Alkitab harus diterapkan dalam kehidupan berbangsa: “Kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bangsa.” tandas Tommy. Pdt. Anton Tarigan, Ketua II PGLII, dalam sambutan yang ditulis saat berada di Seoul, Korea Selatan, saat menghadiri rapat Executive Council Asia Evangelical Alliance, menggarisbawahi pentingnya Rakernas sebagai bagian dari amanat organisasi. “Bisnis utama dan satu-satunya PGLII adalah memberitakan Injil untuk membawa jiwa-jiwa pada keselamatan,” tegasnya.
Pengarahan strategis disampaikan oleh Prof. Dr. F. Irwan Widjaja, Ph.D., yang memimpin penyusunan program kerja baru. Ia menekankan visi besar PGLII untuk mewujudkan persekutuan Injili yang bertransformasi dan berkontribusi pada kualitas moral bangsa. “PGLII berkomitmen berperan aktif dalam peningkatan kesejahteraan, penegakan keadilan, dan menjaga persatuan bangsa dalam bingkai NKRI,” ujarnya. Rakernas XIII ini menjadi lebih dari sekadar forum administratif. Dengan semangat Injili yang mendalam, PGLII meneguhkan peranannya sebagai mitra strategis bangsa dalam memperkokoh moralitas, keadaban, dan keutuhan Indonesia.
Leave a Reply