Himpun 27 Miliar, Panitia Natal Nasional Laksanakan Tugas Profetis

Argopandoyo Avatar

Jakarta, TriCitra Media – Melalui khotbah dalam ibadah pembukaan Rapat Panitia Natal Nasional yang perdana, Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia, Pendeta Jacklevyn Manuputy mengingatkan gereja untuk tetap menyatakan terang sebagai identitas yang melampaui batas-batas dirinya, “Untuk merengkuh mereka yang tertindas,” begitu ungkapnya.

Hal itu menurut Pdt. Jacky sebagai tugas profetis setiap umat kristen sebagai gereja yang hadir ke tengah-tengah masyarakat. Cukilan isi khotbah di tanggal 16 November 2025 itu diakhiri ungkapan bagi para panitia dengan ucapan “Tuhan memberkati panitia!”. Saat itu para panitia berkumpul bersama Ketua Panitia Natal Nasional Maruarar Sirait, untuk menggelar rapat perdananya, yang diselenggarakan di lantai 5 Grha Oikumene Jakarta.

Dalam kesempatan itu, Maruarar yang juga Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman Republik Indonesia ini, mengingatkan bahwa keprofetisan panitia salah satunya adalah dengan memberi perhatian bagi Koster Gereja; Anak Sekolah Minggu; Guru Sekolah Minggu, dan Guru Agama. Implementasi yang diharapkan adalah dengan menghadirkan kelompok-kelompok yang diperhatikan itu masing-masung sebanyak 500 orang pada acara Natal Nasional.

Perayaan Natal Nasional 2025 itu sendiri baru bisa dilaksanakan di awal tahun baru 2026, tepatnya pada tanggal 5 Januari 2025. Perayaan itu, menurut Ara, diminta Presiden Prabowo, diselenggarakan dengan sederhana namun berdampak besar. Sepeerti yang kita ketahui, bahwa setiap tahun siapa pun pemimpinnya, selalu memunta agar perayaan Natal diselenggarakan dengan sederhana, tidak meriah.

Sebegitu sederhananya, sehingga Natal bereskala nasional hanya diselenggarakan negara di Istora Senayan, dengan kuota pengunjung hanya lima ribu orang saja. Bahkan pada perayaan tahun ini negara tidak membantu pembiayaan perayaan suatu hari raya yang dirayakan dua agama yang diakui negara. Ara mengatakan bahwa perayaan kali ini tidak menggunakan uang negara sama sekali. Oleh sebab itu keuangan pada perayaan tersebut didapat secara gotong royong.

Tema yang dipilih dalam perayaan kali ini “Tuhan Yesus Hadir untuk Keluarga”. Tema ini diangkat mengingat banyaknya persoalan yang mengganggu ketahanan keluarga. “Mulai dari masalah ekonomi hingga persoalan psikologis,” demikian Ara memaparkan. “Seperti judi online dan pinjaman daring,” tambahnya menjelaskan. Pada malam itu terkumpul uang sebanyak 27 milyard lebih, melalui acara yang dimulai dengan inisiatf Ara malam itu.

Ara berinisiatif dengan membuka dukungan dana sebanyak sepuluh miliar, kemudian dilanjutkan oleh Juniver Girsang lima miliar, hingga pada James Riyadi sebanyak sepuluh miliar. Malam itu juga membuka kesempatan yang lain yang memiliki beban bersama untuk bergotong royong mendukungan mengumpulkan uang bagi kerja panitia. Bahkan Ara pun tanpa segan menambah satu miliar hingga nilainya mencapai lebih dari 27 miliar rupiah, dalam waktu kurang dari empat pulu menit.

Dengan kelakar di podium malam itu, menurut Kepala Kantor Staff Presiden, Mohammad Qodari, Ketua Pelaksana Panitia Natal Nasional, Pdt. Jason Balumpapoeng sangat beruntung, lantaran semua konsep pelaksanaan penyelenggaraan sudah tidak perlu dipikirkan bersama para anggota panitia pelaksana Natal Nasional. Qodari juga mengatakan bahwa Ara malam itu memperlihatkan aura yang berbeda saat menyampaikan pidatonya, bila dibanding dengan saat Ara memimpin kepanitiaan yang lainnya.

Acara yang menjadi hangat itu kemudian dilanjutkan oleh para panitia pelaksana melakukan rapat perdana mereka. Sementara Ara dan Qodari meninggalkan pertemuan yang sudah berlangsung lebih dari dua jam itu. Acara perayaan oleh rakyat untuk rakyat kepada rakyat ini sungguh memerlukan dukungan dari setiap umat melalui berbagai partisipasi baik itu dukungan dana, daya, dan doa.

redaksi_tricitramedia Avatar

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Place your ad here

TriCitra Media

MENGUNGKAP FAKTA MEMBANGUN BANGSA

Search
Cateegories