Jakarta, TriCitra Media – Kebanyakan penikmat kuliner lebih mengenal gendar sebagai lembaran kerupuk gurih yang garing. Kerupuk garing dan gurih dari masyarakat Jawa itu, ternyata bukan hanya nama kerupuk saja, tapi juga nama makanan yang disajikan sebagai sajian pecel. Bila kita melintas di jalan yang bernama Jalan Haji Lebar, Jalur 15 Penyelesaian Tomang, Kembangan, Jakarta Barat, kita akan menemukan penjualan Gendar Pecel Bu Jum. Nah Gendar Pecel Bu Jum ini yang membuktikan bahwa gendar itu ternyata bisa disajikan sebagai pecel. menjual kerupuk yang diberi bumbu saus dengan rasanya pedas? Nah untuk mengetahuinya, kita ikuti tulisan singkat ini.
Gendar pecel terdiri dari sayuran yang direbus lalu dilumuri bumbu kacang. Sayuran-sayuran gendar pecel terdiri dari rebusan kacang panjang, tauge dan bayam. Sebelum dilumuri bumbu kacang, di atas sayur-sayuran itu diletakkan beberapa potong gendar. Gendar yang dimaksud adalah gendar nasi yang bila dilihat sekilas seperti lontong. Makanan yang irisannya berbentuk kotak itu sekilas seperti ketan uli sebelum dipanggang. Gendar terbuat dari nasi yang ditumbuk, seperti proses pembuatan ketan uli. Gendar nasi ini sebenarnya adalah bahan yang kemudian digunakan menjadi kerupuk gendar. Dan gendar ini, saat digigit rasanya sangat empuk dan kenyal. Saat memakan beberapa potong gendar saja, penyantap Gendar Pecel Bu Jum mengaku merasa langsung kenyang.
Gendar Pecel Bu Jum bisa disantap dengan nasi atau hanya pecelnya saja. Sensasi rasa enaknya gendar yang disajikan, benar-benar bukan cuma tak terlukiskan dengan kata-kata, tapi juga sangat sehat untuk disantap. Sajian makanan tradisional Jawa Tengah itu terjamin kesehatannya memang sangat sehat. Melihat dari penyajian sayur mayurnya, warna cerah sayur-sayuran rebus itu sangat menunjukan betapa makanan itu adalah makanan sehat. Bayu, penjual gendar pecel itu mengatakan, bahwa menjaga kesegaran sayur-sayuran yang direbus itu menjadi salah satu hal penting untuk diperhatikan dalam penyajian Gendar Pecel Bu Jum. Pemuda 21 tahun pemilik nama lengkap Ahmad Bayu Pemungkas itu juga mengungkapkan, bahwa selain kesegaran sayuran, pengolahan bumbu kacang pecelnya juga punya cara penyajian khusus untuk Gendar Pecel Bu Jum.
Bukan hanya memperhatikan kesehatan penyajian, dalam berdagang pemuda asal Boyolali itu juga memperhatikan harga yang sehat bagi semua kalangan. Satu porsi gendar pecelnya dihargai Rp. 8.000,-. Dengan harga itu pembeli bisa meminta satu dari tiga pilihan. Pecel dengan nasi, pecel dengan gendar atau hanya pecelnya saja. Bayu tidak lupa menyediakan lauk pauk tambahan dengan harga terpisah, yaitu Bacem Telur seharga Rp. 4.000,-; dan Bacem Tahu seharga Rp. 2.500,-. Keduanya sangat terasa khas masakan Jawa Tengah tanpa membuang rasa gendar pecelnya. Tidak lupa juga kerupuk gendar yang dibungkus plastik seharga Rp. 2.000,- Isi satu bungkusnya ada 5 lembar kerupuk gendar. Ada aneka gorengan berupa tahu goreng tepung, tempe goreng tepung, dan bakwan goreng harganya Rp. 1.500,-.
Bayu yang sudah berjualan Gendar Pecel Bu Jum selama tiga tahun itu mengatakan bahwa, setiap kali ia berdagang di pagi hari hingga jelang siang hari, berhasil menghabiskan jualannya antara lima puluh hingga enam puluh porsi. Hal yang sama juga dialaminya setiap kali ia berdagang dari sore hingga malam hari. Memang tidak sedikit yang menjual gendar pecel seperti Bayu ini. Bayu mengisahkan bahwa Gendar Pecel Bu Jum mengambil nama dari ibu cilik-nya, “Bu Jum itu nama bu lik saya, atau tantelah kalau orang Jakarta,” begitu Bayu menerangkan. Pemuda yang bercita-cita nmenjadi pengusaha tampak selalu bersemangat dalam melayani pembelinya. Bahkan ia sudah memiliki keinginan untuk menambah banyak jumlah titik Gendar Pecel Bu Jum. “Usaha di pinggir jalan itu gapapa, tapi diperbanyak,” begitu ungkapnya.
Tujuannya agar dagangannya bisa dirasakan oleh semua kalangan masyarakat. “Jadi mau kaya orang ekonomi menengah ke atas atau ekonomi ke bawah bisa terjangkau harganya,” begitu katanya menjelaskan. Menurut bayu orang-orang muda yang sedang merintis usaha tidak usah malu, gengsi atau minder lantaran temannya bekerja di kantor. “ngga papa kita dari usaha kecil tapi kita bossnya,” begitu ujarnya mantap. “Jadi ngga usah malu untuk menjalankan usaha dipinggir jalan,” begitu pesan Bayu bagi orang-orang muda yang juga sedang merintis usaha di pinggir jalan. bagi para pengusaha pinggir jalan yang baru merintis. Para pedagang di tahapan ini, kata Bayu, kebanyakan akan mengalami sepi pembeli.
Dalam kondisi seperti itu ia berpesan untuk tidak menyerah, “Karena kita tuh masih mencari pasar,” begitu katanya mengingatkan. “Jadi, ya tetap optimis dan bertahan,” lanjutnya lagi. Bayu mengingatkan sesungghnya langkah yang tepat adalah mengevaluasi dan bukan menyerah. “Kenapa sih kita bisa sepi?” ungkapnya bertanya pada diri sendiri. “Kita coba cari ide-ide untuk bisa bikin ramai (pembeli-red),” kata Bayu menambahkan. Tidak dapat dipungkiri penjual gendar pecel di wilayah Jabodetabek sulit dijumpai. Jadi warga Jakarta atau yang sedang datang ke Jakarta, kita bisa menemukan penjual gendar pecel yang sehat, yaitu Gendar Pecel Bu Jum. Letaknya ada di Jalan Haji Lebar, Jalur 15 Penyelesaian Tomang Kembangan, Jakarta Barat. Kita bisa temui di pagi hingga jelang siang pada pukul 06.30 WIB – 10.30 WIB, dan sore hingga malam hari di pukul 16.30 WIB – 21.00 WIB.
Leave a Reply