Semangat konsolidasi nasional yang didengungkan berbagai elemen masyarakat di tanah air juga disuarakan Persekutuan Gereja-gereja dan Lembaga-lembaga Injili di Indonesia atau PGLII. Bagi PGLII masa pergantian pemerintahan kali ini sebagai momentum harapan dan doa, paling tidak bagi warga Indonesia yang beragama Kristen. Dan melalui acara jumpa dengan para pekerja media di Graha Karmel Permata hijau, Jakarta Selatan itu, PGLII menekankan implementasi hidup toleransi dan penanganan masalah di Papua.
Ketua Umum PGLII Pendeta Ronny Mandang, menyatakan selamat bekerja bagi Presiden Prabowo dan Kabinet Merah Putihnya. “Tidak lupa juga terima kasih kami untuk Presiden Joko Widodo dan KH. Ma’ruf Amin yang selama ini memimpin bangsa Indonesia” begitu ujar Pdt. Ronny. Sementara itu, Komisi Hukum PGLII, Arnold Manurung pada kesempatan itu menyoroti berbagai peristiwa intoleran yang masih terjadi di banyak wilayah di Indonesia. Peristiwa yang terjadi di pemerintahan sebelumnya itu diharapkan bisa tidak lagi kembali terjadi di masa pemerintahan Presiden Prabowo.
“PGLII berharap agar pemerintahan Prabowo dapat konsisten dalam menegakkan hukum dan memastikan kebebasan beragama terjamin,” begitu ungkap Arnold pada kesempatan itu. Kejadian seperti di Tangsel, Batam, Bekasi, dan Parepare disebut Arnold sebagai fenomena gunung es. Di kesempatan yang sama, tokoh muda PGLII, Jordan Panggabean juga menyampaikan bahwa masalah Papua, yang dipandangnya sebegitu kompleks perlu penanganan yang tidak sama dengan cara penanganan yang sebelumnya. Jordan mengatakan bahwa penyelesaian masalah Papua harus ditangani melalui dialog, bukan dengan cara militeristik
“PGLII meminta agar pemerintah membuka ruang dialog bagi masalah Papua,” menurutnya, pemerintah harus memberi ruang bagi gereja untuk menjembatani antara masyarakat dan pemerintah dalam sebuah dialog. Ketua Majelis Pertimbangan PGLII, Pdt Ronny Sigarlaki mengatakan bahwa urusan Papua hanya dapat tercapai melalui dialog antara pemerintah dan masyarakat Papua. Hal itu juga dibenarkan Pdt. Ronny Mandang. Menurutnya dialog itu harus dilakukan dialog yang jujur antara pemerintah dan masyarakat Papua “Dan PGLII siap menjadi jembatan antara keduanya,”begitu kata Ronny demi menciptakan perdamaian yang sejati.
Leave a Reply